Latest News

Kunjungan Industri Mahasiswa STIPP ke Gudeg Bu TJITRO



Selasa, 18-11-2014, Empat mahasiswa STIPP 2014 Teuku Hikmah, Fakhri Hidayah, M. Rivail Ali, dan Braine mengadakan kunjungan industri untuk memenuhi tugas dari Ibu Ngatirah, STP pada mata kuliah Pengantar Teknologi Pertanian. Mereka memilih kunjungan kepada produk pangan tradisional lokal yang telah terkenal di Jogja, “Gudeg Kaleng Bu Tjitro”  yaitu produk makanan khas tradisional Jogja “Gudeg”  yang dikemas secara modern dengan menggunakan kaleng sehingga lebih menarik, mudah dibawa, dan tahan lama.
Kunjungan diawali dengan mengunjungi toko Gudeg Bu Tjitro yang ada di dekat bandara, namun pemilik toko menyarankan untuk menuju ke Toko lain yang lebih besar di Dekat JEC di daerah Janti.
Sesampainya di Toko tersebut mereka disambut oleh Manager Produksi dari Gudeg kaleng Bu Tjitro. Kemudian mereka mencari informasi tentang gudeg tersebut. Menurut penjelasan Manager Produksi dari Gudeg kaleng Bu Tjitro, Gudeg kaleng ini dikemas secara higienis, kalengnya sebagai tempat gudeg di Import dari luar negeri melalui Jakarta, setelah itu kaleng dibersihkan dan di sterilisasi.
Gudeg yang akan dikemas sebelumnya telah dimasak dengan resep khusus gudeg bu Tjitro yang merupakan rahasia dari perusahaan. Bapak Manager hanya menjelaskan proses pengemasan dari produk ini.  Yang terpenting dari pengemasan gudeg ini adalah urutannya harus sesuai, dimulai dari memasukkan Telur, kemudian kacang Tulu, Krecek, Ayam kemudian Arem, baru kemudian gudegnya (nangka yang sudah diolah).  Gudeg ini tidak menggunakan pengawet, namun pengemasan dilakukan secara hati hati. Kaleng kemudian ditutup rapat menggunakan mesin, hingga tidak ada udara yang tinggal didalam kaleng tersebut, sehingga microorganisme pembusuk tidak dapat tumbuh. Setelah itu, kaleng kemudian di panaskan menggunakan suhu 120 derajat Celsius, kemudian setelah itu dikejutkan dengan air dingin agar bakterinya mati. Setelah itu, dilakukan pengecekan terhadap gudeg kaleng yang telah dikemas. Setelah dicek maka gudeg siap untuk dipasarkan. Menurut Manager Produksi Gudeg Bu Tjitro, gudeg ini mampu bertahan selama 18 bulan, namun atas saran dari BPPOM maka gudeg ini disarankan hanya bertahan selama 12 bulan saja. 

Gudeg kaleng Bu Tjitro ini merupakan bentuk penerapan teknologi pangan yang telah berhasil meningkatkan nilai jual dari makanan tradisional, Gudeg ini di jual dengan harga 25 ribu untuk 1 kalengnya dengan berat 210 gram. Pemasaran gudeg ini sudah mencakup seluruh Indonesia,  dan pasar yang potensial adalah di Kalimantan dan Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIMATEHAPE Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.